HOME About FriendsBiases Tutobies Request Rules My Skins
s

Bonjour All! Im all hiatus day, i hiatus segmen, tuto, freebies, others. But im very bucy in my school. Sori yeah friends. Thanks-WAFIA MULTAZIMA-UPGRADE: Tuesday,24 th March 2015-

TRAVELA(PARIS) Part 2

Comments : 0

Cerita sebelumnya : Kami terhempas jatuh, bus terbakar habis.. Rombongan penyelamat tiba-tiba datang, aku hanya sedikit terluka karena aku langsung berdiri saat tadi sempat terguling, Carol juga namun lukanya lebih membahana daripada aku
"Lussy,"katanya sambil membenah lukanya.
"Carol kau tak apa kan?"tanyaku khawatir

"No Problem ,"sahutnya sambil sedikit meringis.
"Carol celanamu bolong!"tawaku mendesis.
"Hehehe.. Kamu juga Lussy,"tunjuknya.
"Hehehe.."Aku tersipu malu.
"Lussy aku mau telpon Aunt Scally dulu ya, biar menjemput kita,"kata Carol.
"Iya! Sip!"sahutku.
"Wonder girls it's dance wait congluration day.."suara serak Srazie Loust sebagai isyarat ringtone ada panggilan telpon di ponsel.
Aku cepat mengambil ponsel lalu mengangkatnya..
"Halo,"ucapku lirih..

"Halo..Lussy sayang kau selamat kan dari kecelakaan itu, beritanya sudah tersiar,"tanya Mama diseberang khawatir, suaranya seperti isak tangis.
"Iya ma, Lussy sehat kok cuman luka aja.. Tadi lompat dari jendela bus, maaf ya ma. Ini soalnya darurat, Lussy dapet kenalan yang satu sekolah, dia lagi telpon tantenya untuk dijemput. No problem ma,"sahutku menyakinkan hati mama yang sepertinya kalut sekali.
"Aduh, sungguh maha besar allah! Ya sudah hati-hati ya nak, mama gelisah banget,"kata Mama.
"Iya ma.."sahutku.
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumsalam,"
Tit.. Aku mematikan ponselku, ketika kulihat Carol masih berbicara dengan tantenya di via telpon dengan bahasa inggris yang kental.
"Lussy, tanteku udah dalam perjalanan,"kata Carol sambil mematikan ponselnya.
"Oh siap! Ng.. Carol apakah Tantemu bisa berbahasa Indonesia?"tanyaku pasti.
"Of Course, Tanteku kan kuliah di Universitas Indonesia,"sahutnya.
"Oh hehehe,"ujarku tersipu malu.
Tin..tin..
Suara klakson mobil, dan tiba-tiba melintas sebuah mobil sedan berwarna silver .
"Carol!"panggil seorang wanita dengan pashmina yang disemat bros dibagian dada, dan bajunya ungu, kulitnya putih, wajahnya nyaris seperti Carol.
'"Aunt this it Lussy, she went to school with me, so he stayed with us during the student exchange aunt should not it? She is not too fluent english so wear Indonesian yes aunt,"kata Carol.
"Okey No problem! Aunt it's it speak indonesian,"sahut Aunt Scally.
"Hai Lussy!"sapa Aunt Scally dengan senyuman yang lebar.
"Hai Aunt Scally,"balasku sambil nyengir
"Carol was not in school there dorm?"tanya Aunt Scally
"Yes, but for a two-day stay at home aunt Lussy, because the entry is still two days away. Travelist For her too little of the school, we participate anther yes,"sahut Carol lancar.
"Okey-okey! That's Right,"sahut Aunt Scally dengan senyumnya yang menawan pada paras cantiknya.
"You were beautiful, you do not change yourself because it has become who you are .. OOU .. ouu .. Love has been perfected do not you change, ouhh"Suara Tarrany Brucls terdengar,. Ternyata ringtone dari ponsel nya Aunt Scally.
25 menit Aunt mengobrol..
"Carol, mom-mu akan pulang ke paris 1 bulan lagi, dikarenakan grandpa butuh ditemani, grandma dan Aunt Rachel dan Uncle Ronnie -kan masih haji,"kata Aunt Scally. Carol mengangguk.
"Child, ayo kita pulang!"ajak Aunt Scally, kami berdua mengangguk.
25 Menit kemudian..
"Child, sangat macet dan kita belum shalat maghrib, adzan maghrib sudah dikumandangkan ayo kita sekalian mampir dulu di P'perons Ruxh's,"kata Aunt Scally. Aku sedikit tersentak, jadi keluarga Carol menganut keyakinan seperti ku?? Padahal mayoritas Prancis menganut protestan, kristen, dan juga ada atheis.
"Ng.. Tante apakah P'perons Ruxh's pemiliknya islam? Dan juga ada mushalanya?"tanyaku gelisah. Memang aku gelisah karena jika makanannya berbahan dasar babi bagaimana?
"Tenang Lussy sayang, P'perons Ruxh's pemiliknya islam betul-betul kaffah dan halal, sudah diuji 10 lembaga islam di Prancis dan juga LPPOM MUI yang ada di indonesia. Musholanya luas sekali, lebih tepatnya Masjid Kurlobe yang berdiri sejak abad 13,"jelas Aunt Scally. Aku menghela nafas lega.
Kami memasuki masjid Kurlobe dulu yang sebangunan itu luasnya 15.000 meter, bangunannya besar bercat putih dengan hiasan puing-puing mozaik hitam-merah-putih, kubahnya menjulang tinggi berwarna emas 30 karat, saat kami menuju kamar mandinya yang luasnya 4000 meter, dindingnya terbuat dari rubi dan marmer, dan lantainya batu alam yang dipijak bagaikan terapi, tempat wudhunya memakai tempat duduk yang otomatis, begitu juga dengan WC-nya, ada 45 WC dan ada bath up setiap kamar mandi. Kamar mandinya aja segitu, masjidnya?
Masjidnya luasnya 9000 meter(*ini cuman tempat shalatnya doang loh), dilapisi karpet yang diimpor dari swedia yang dikerjakan 10 tahun dengan sulaman bulu domba yang halus dan tenunannya benar-benar kuat, mimbarnya berwarna coklat jati asli yang kukuh dan kuat, lebarnya 200 cm, dan dilapisi emas dan perak yang menyulur-nyulur, dinding masjid bercat orange, pembatasnya sangat tebal diukir oleh pengrajin nasional dengan tulisan allah, dan muhammad. Pintu masuk masjidnya juga otomatis berwarna emas asli.
Kami shalat dengan tuma'ninah ,lalu kami menuju restoran yang besarnya sekitar 10.000 meter, dindingnya bata-bata pilihan dipoles semen dan ditata sedimikian rupa, dan ditambah pecahan tertentu mozaik dan berlian, pintunya dari kaca yang tidak transparan, saat kami masuk kedalam ada banyak pendingin ruangan, namun jika musim dingin tiba penghangat ruangan dinyalakan, maka dari itulah yang membuat restoran ini ramai. Dinding dalamnya mozaik berwarna pelangi, dan nama restoran tersebut, ada lampu-lampu kristal yang menawan tergantung.
"Sir!"panggil Aunt Scally pada seorang pelayan. "Ya! Pesan apa?"tanya pelayan itu bernama Sir Tolls.
"Child, pesan apa?"tanya Aunt Scally.
Aku dan Carol berkutat pada buku menu berwarna hijau zamrud di laminanting rapi.
"Ratatouille dan Mango Punch,"kataku
"Baked Bread Ratatouille dan milshake punch,"sahut Carol.
"Anda madam?"tanya Sir Tolls.
"Salmon steak with sauce gill and coffe tea swedia,"sahut Aunt Scally.
"Okey, tunggu fifteen minutes or twenty minutes,"ujar Sir Tools, lalu dengan sepatu rodanya dia menuju dapur. Memang pelayannya memakai sepatu roda kembar, dan seragam sama.
15 menit kemudian, pesanan kami datang..
Aunt Scally membantu Sir Tolls menurunkan pesanan kami dari baki besi.
"Thank's Sir,"ucap kami berdua.
"Lusya, apakah kamu sudah tidak sabar melihat menara eifel yang menjulang tinggi dan mencuat?"tanya Carol.
"Hahaha, aku memang ingin melihatnya tapi tidak seheboh dan segila temanku Raissa yang sangat tergila dengan menara eifel dan Alyssa yang meinginkan dan mengidamkan ratatouille yang asli dari perancis,"sahutku.
"Emang selain di prancis ratatouille juga ada ya?"tanya Carol.
"Tentu, konon katanya di Indonesia beredarnya ratatouille karena ada film ratatouille. Walaupun tersebar luas ratatouille, cita rasanya sungguh beda. Beda rempah-rempah dan bumbu,"sahutku sambil memotong ukuran ratatouille yang melingkar.
"Hm.. Aku ingin tau masakan negeri mu itu Lus, sepertinya enak ya? Saat disana aku belum pernah merasakan asli indonesia, disana aku jarang keluar dan memasak di rumah saja,"katanya.
"Oh ya aku membawa beberapa makanan khas indonesia,"sahutku. Aku ingat! Aku dibawakan dodol, es garut, talas, sambal goreng krecek dengan alat penghangat(yang membuat Papa loh) dan gudeg juga jahe asli rempah-rempah dari Solo.
"Bolehkah Aunty nanti mencicipinya?"tanya Aunty Scally, dia meletakkan Iphod Apple-nya.
"Of Course! Di rumah tante ada penghangat makanan?"tanyaku.
"Tenang saja, ada kok!"sahut Aunty Scally.
Setelah makan, kami pun pulang dan menuju rumah Aunty Scally yang berada di kawasan paris yang ramai.
Cit..
Mobil sedan silver Aunt Scally berhenti di sebuah rumah bercat putih, krem, hitam, dan merah yang lumayan minimalis, di sisi kanan terdapat kolam kecil dan di sisi kiri terdapat taman kecil. Gerbangnya berwarna putih dan diselot. Ada kursi dan meja di teras rumah itu warnanya putih pucat. Ada garasi di sebelahnya, yang perform warnanya krem putih.
Aunt Scally turun dan membuka garasi dan memasukkan mobilnya. Lalu dia membuka kunci rumah belakang dari garasi, ada dapur bermozaik merah-hitam-kuning dindingnya, ada peralatan dapur lengkap, lemari berjejer, dan celemek dicentelkan, dan serok kayu besar dicentelkan, lalu lurus dari dapur ada ruang makan yang ada meja hitam dan kursi hitam berbantal 4, dan lemari putih jati lalu lurus dan belok kanan ada ruang keluarga, sofa krem dibawahnya karpet dan TV 30 inchi dengan VCD dan audio, dan belok kiri ada ruang tamu yang ada sofa coklat, dibawahnya ada karpet, dan lemari kaca putih berisi souvenir dari berbagai mancangera, dan lurus ada empat kamar. Lusya masuk ke kamar yang di samping kamar Carol dan didepan kamar Aunty Scally. Memang Aunty menyediakan 3 kamar tamu, di setiap pintu ada tanaman selvia.
Di dalam kamar ada bed yang cukup luas, dilapisi spring bed dan selimut, ada pendingin ruangan dan penghangat ruangan. Ada lemari jati hitam dan rak buku di atas kasur, dan ada kamar mandi.
Rumah Aunty Scally tak kalah bagus dari rumah Lusya, hanya rumah Lusya tingkat 2. Di kamar, Lusya mengepaki baju-bajunya oleh-oleh dari negeri asalnya, Zamrud Khalustiwa alias Indonesia sudah dia berikan pada Aunty Scally.
Tiba-tiba, aku dikejutkan oleh ucapan Aunty Scally..
"Lusya, ada pos untukmu,"ucap Aunty Scally, aku keluar kamar sebuah pos surat, aku membukanya.

From: United Kingdom Vaganca School, Paris
To: Lusya Carlie Milaysa
Kepada Ananda: Lusya,
Kami pihak sekolah meliburkan sistem pertukaran pelajar diliburkan seminggu untuk travelist sesi I dan masuk setelah seminggu begitu juga dengan yang tidak pertukaran pelajar. Travelist sesi I besok, anda akan dijemput.
Terimakasih
Salam Hormat


Mr.Joy Mcsee

"Yippie! Tapi aku dijemput dimana ya? Ah aku telpon Mr.Joy, aja sepertinya Carol memiliki nomer telponnya,"batin Lusya. Lusya keluar kamar.
"Carol Help me please,"kata Lusya.
"Whats Up?"tanya
BERSAMBUNG...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...